AstraZeneca sepanjang tahun lalu mencatatkan pendapatan 37,4 miliar dolar amerika, atau sekitar 538 triliun rupiah, naik 38 persen dari tahun 2020. Sebagian besar kenaikan itu berasal dari penjualan vaksin Covid-19 senilai 4 miliar dolar Amerika, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford. Meski pendapatan meningkat, AstraZeneca melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar 265 juta dolar Amerika lantaran biaya pembelian perusahaan obat Amerika Alexion Pharmaceuticals dan penelitian obat baru. Produsen obat Anglo-Swedia itu mengatakan pada November mereka akan mulai mengambil keuntungan sederhana dari booster Covid-19 dengan biaya sekitar 2 hingga 3 dolar Amerika. ( tbu )
Posted in Business News