
Proyek pembangkit listrik tenaga surya raksasa, PLTS Terapung Cirata, berkapasitas 192 megawatt peak dipastikan segera beroperasi komersial akhir bulan ini. PLTS terapung yang terbesar di Asia Tenggara itu menelan investasi senilai 1 koma 7 triliun rupiah dan mendapat kucuran pembiayaan sindikasi Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Societe Generale, dan Standar Chatered dengan nilai sekitar 140 juta dolar amerika atau 2 koma 13 triliun rupiah. Rencananya, PLTS terapung itu bakal mengalirkan listrik sekitar 245 juta kilowatt hour setiap tahun. Adapun, tarif listrik yang dipatok dari pembangkit surya ini cukup kompetitif dengan harga 5 koma 8 sen dolar amerika per kWh. ( tbu )