
Jepang tengah dilanda resesi seks atau turunnya angka kelahiran. Untuk itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyiapkan dana 25 miliar dolar amerika atau sekitar 372 koma 8 triliun rupiah. Dana itu untuk memperluas dukungan bagi kaum muda dan keluarga sehingga harapannya dapat membantu meningkatkan angka kelahiran yang anjlok di negara itu. Upaya yang tengah dilakukan pemerintah Jepang seperti memberikan subsidi langsung dengan nilai yang lebih besar bagi masyarakat yang memiliki anak dan lebih membutuhkan banyak bantuan berupa keuangan untuk pendidikan dan perawatan prenatal. Serta ada juga promosi gaya kerja yang fleksibel dan cuti ayah. Tak hanya Jepang, banyak negara maju lainnya yang tengah berjuang dengan tingkat kelahiran yang rendah. ( tbu )