Credit Suisse

Credit Suisse saat ini tengah menunggu proses penjualan darurat perusahaan usai kehilangan himpunan dana senilai 84 miliar franc atau setara seribu 386 triliun rupiah dalam kurun waktu singkat. Chairman Credit Suisse Axel Lehmann menilai arus penarikan besar-besaran tersebut didorong oleh ketakutan yang cepat tersebar melalui media sosial. Media sosial dan digitalisasi mengipasi api ketakutan ini. Hal ini menghantam pihaknya pada saat yang paling rentan di pertengahan Maret. Credit Suisse dinyatakan bangkrut usai sejumlah bank di Amerika Serikat mulai dari Silvergate, Silicon Valley Bank, hingga Signature Bank mengalami kebangkrutan. Bahkan, Menteri Keuangan Swiss dan kepala pengawas keuangan Swiss Finma menuturkan Credit Suisse mengalami kegagalan bank yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pasalnya, penarikan uang oleh nasabah secara besar-besaran di Credit Suisse rupanya juga telah terjadi sejak Oktober 2022. ( tbu )

Author: Andi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *