Emiten Vale Indonesia optimis kapasitas produksi smelter nikel miliknya di Pomalaa Sulawesi Tenggara, mampu meningkat hingga 120 ribu ton pertahun seiring berjalannya kerjasama dengan Zhejiang Huayou Tiongkok. Target tersebut melonjak hingga tiga kali lipat dibanding rencana sebelumnya yang sekitar 40 ribu ton pertahun. Vale dan Huaoyu juga bersepakat untuk mempercepat proyek pengembangan smelter, dengan target operasional penuh dalam tiga tahun. Selain itu, kedua perusahaan juga menyepakati agenda produksi rendah karbon, dengan tidak menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar batu-bara selama proses produksi.  ( ben )