
Peraturan Rusia untuk menasionalisasi aset-aset perusahaan asing yang menangguhkan operasinya di Rusia, membuat Mercedes-Benz terancam kehilangan aset senilai 2,2 miliar dolar amerika atau setara 31 setengah triliun rupiah. Mercedes-Benz juga mengatakan perang Rusia-Ukraina telah membawa berbagai risiko, mulai dari gangguan ke suku cadang, pasokan energi hingga ke serangan cyber. Risiko ini dapat diperburuk oleh potensi pengambilalihan aset anak perusahaan Rusia. Pabrik Mercedes-Benz berada di kota Esipova 40 kilometer Moskow, dan memiliki lebih dari 1000 karyawan yang memproduksi sedan dan SUV E-class. ( tbu )