Pandemi Covid-19 tidak membuat penjualan barang-barang mewah merosot. Sebaliknya, aturan pembatasan perjalanan di Tiongkok malah membuat lonjakan permintaan barang-barang mewah disana. Pasalnya banyak konsumen Tiongkok tidak dapat ke Eropa, Amerika Serikat atau Jepang untuk membeli produk tersebut. Ada 1 setengah juta konsumen yang masing-masing menghabiskan lebih dari 6.255 dolar amerika untuk produk-produk mewah. Menurut perusahaan konsultan Oliver Wyman, kelompok ini bertanggung jawab atas 81 persen dari total penjualan sektor barang mewah selama 12 bulan terakhir. Laporan ini mensurvei 3 ribu konsumen mode mewah di Tiongkok dan menemukan 50 persen dari kelompok ini membeli barang mode mewah, termasuk pakaian, alas kaki, barang-barang kulit dan aksesoris untuk pertama kalinya antara Oktober 2020 dan September 2021. ( tbu )