
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, atau Bappebti mencatat, nilai transaksi aset kripto pada semester pertama 2024 tumbuh sekitar 354 persen secara tahunan, menjadi 301,7 triliun rupiah. Sementara jumlah investor aset kripto terdaftar hingga bulan Juni 2024 sudah mencapai 20,2 juta pemodal. Data Bappebti juga menunjukan, pada semester pertama tahun ini asset kripto yang mendominasi perdagangan di Indonesia adalah Stablecoin Tether atau USDT. Selain USDT, Bitcoin, Pepe, Ethereum, dan Solana, secara berturut-turut menjadi aset kripto favorit di kalangan investor kripto Indonesia. ( ben )