Dampak negatif dari minimnya pernikahan yang menghasilkan keturunan semakin nyata muncul di Tiongkok, lantaran ribuan taman kanak-kanak atau TK di negara tersebut terpaksa tutup. Mengutip catatan Channel News Asia atau CNA hampir 15 ribu TK tutup di Tiongkok pada tahun lalu, seiring dengan jatuhnya angka penerimaan murid baru sekitar 5,3 juta dibanding tahun 2022. Mengutip laporan The Strait Times, tutupnya ribuan TK di negeri tirai bambu itu dipicu oleh semakin berkurangnya populasi anak-anak. Populasi anak di negara itu menyusut imbas dari angka kelahiran di Tiongkok merosot. Biro Statistik Nasional mencatat, angka kelahiran Tiongkok terus turun ke rekor terendah yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang. Jumlah ini turun dari 6,77 kelahiran per 1.000 orang pada tahun 2022. ( ben )