Emiten PT Timah tahun lalu membukukan kerugian sebesar 450 miliar rupiah, serta berbanding terbalik dari tahun 2022 yang meraih laba bersih lebih dari 1 triliun rupiah. Direktur Utama perseroan, Ahmad Dani Virsal mengatakan, rugi bersih tahun lalu dipicu oleh menurunnya harga timah dipasar dunia, serta penurunan volume produksi bijih dan logam timah. Tercatat, harga jual rata-rata timah pada tahun 2023 sebesar 26 ribu 583 dolar amerika per-metrik ton, atau turun 16 persen dari tahun 2022. Sementara dari sisi produksi bijih timah, pada 2023 tercatat mengalami penurunan 26 persen menjadi 14 ribu 855 ton. Sedangkan dari sisi produksi logam timah, pada tahun 2023 turun 23 persen menjadi 15 ribu 340 ton. ( ben )
Posted in Business News