Presiden Jokowi mengakui, kurangnya jumlah tenaga dokter spesialis di Indonesia masih menjadi persoalan saat ini, sehingga dia meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Mendikbudristek Nadiem Makarim memperbanyak dan mempermudah pendidikan dokter spesialis. Ia juga menyebut, meskipun alat kesehatan dan fasilitas bangunan rumah sakit sudah ditingkatkan, namun masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Sehingga layanan kesehatan kepada masyarakat menjadi semakin lebih baik. Jokowi menyebut terdapat hampir dua juta masyarakat yang masih pergi berobat ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Amerika, dan Jerman. Akibatnya, devisa negara yang hilang karena masalah inipun mencapai 165 triliun rupiah. ( tbu )
Posted in Business News