Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dikabarkan telah menerbitkan surat utang atau obligasi mencapai 144 miliar dolar amerika atau setara 2.194 triliun rupiah. Angka itu diterbitkan sepanjang bulan lalu dan disebut menjadi rekor tertinggi. Salah satu penyebab penerbitan obligasi yang cukup banyak ini untuk memenuhi permintaan yang kuat dari investor. Pasca The Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi, investor ingin memanfaatkan lonjakan imbal hasil dari kenaikan itu. Menjelang penutupan bulan Februari saja, surat utang yang diterbitkan perusahaan Negeri Paman Sam mencapai 20 miliar dolar amerika. Direktur strategi pendapatan tetap BMO Capital Markets Dan Krieter mengatakan, Februari menjadi bulan tersibuk perusahaan mengurusi penerbitan obligasi. ( tbu )
Posted in Business News