
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, realisasi pembiayaan utang hingga 14 Desember 2022 sebesar 540 triliun rupiah atau turun 24 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara rinci, penerbitan SBN hingga 14 Desember 531 koma 4 triliun, turun 26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Kemudian pembiayaan utang dari pinjaman hingga 14 Desember mencapai 8 koma 9 triliun atau turun 192 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sri Mulyani menjelaskan, pengelolaan pembiayaan utang dijaga dalam menghadapi kondisi pasar keuangan yang volatile, dengan tren suku bunga meningkat dan nilai tukar rupiah yang fluktuatif. ( tbu )