
Data pribadi 5 juta penumpang dan semua karyawan AirAsia dilaporkan telah dibobol oleh kelompok peretas Daixin. Kelompok tersebut mengklaim bertanggung jawab atas serangan ransomware yang diduga terjadi pada maskapai asal Malaysia itu awal bulan ini, tepatnya pada tanggal 11 dan 12 November. laporan dari DataBreaches menyebutkan, para peretas memberi mereka dua file csv yang berisi sampel informasi sensitif milik penumpang dan staf maskapai, yang diklaim oleh Tim Daixin milik AirAsia. sampel data pribadi di salah satu file mencakup ID penumpang, nama lengkap, dan ID pemesanan. Sedangkan file kedua berisi data detail karyawan termasuk foto, pertanyaan dan jawaban rahasia, kewarganegaraan, tanggal lahir, lokasi, dan tanggal mulai bekerja. ( ben )