
Ditengah perjuangannya menjauh dari kebangkrutan, Sri Lanka kini meminta bantuan ke Tiongkok untuk menghidupkan kembali perdagangan, investasi dan pariwisata. Duta besar Sri Lanka di Beijing menyatakan permohonan bantuannya ini ketika merundingkan paket darurat senilai 4 miliar dolar amerika dari Tiongkok. Bersama Jepang, Tiongkok adalah salah satu dari dua kreditur asing terbesar bagi Sri Lanka. Tiongkok juga memegang sekitar 10 persen dari utang luar negeri Sri Lanka. Permintaan bantuan ini mencerminkan betapa bergantungnya Sri Lanka kepada Tiongkok dari segi ekonomi. (kontan-tbu)