Microsoft mengungkapkan sejumlah kelompok peretas yang bersekutu dengan pemerintah Rusia telah melakukan ratusan serangan siber terhadap Ukraina sejak invasi. Microsoft juga menambahkan dalam taktik perang hibrida yang diterapkan, Rusia sering mencocokkan serangan siber dengan serangan militer di medan perang. Dimulai sebelum invasi, pihaknya telah melihat setidaknya 6 aktor negara-bangsa yang bersekutu dengan Rusia meluncurkan lebih dari 237 operasi melawan Ukraina. Laporan itu mengatakan para peretas telah mulai mempersiapkan aksinya pada awal Maret 2021, hampir setahun sebelum Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina. ( tbu )
Posted in Business News