Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengungkapkan, perubahan iklim yang disebabkan oleh kenaikan emisi karbon akan berpotensi mengganggu stabilitas moneter dan sistem keuangan. Untuk itu, pemanasan global akibat emisi rumah kaca ini menjadi perhatian yang signifikan lantaran mengarah pada ancaman, seperti cuaca ekstrim, krisis air bersih, kebakaran hutan dan gangguan lingkungan yang mengkhawatirkan dan lebih berpotensi mengganggu stabilitas moneter dan sistem keuangan. Berdasarkan perhitungan ahli biaya penanganan akibat perubahan iklim diperkirakan lebih tinggi daripada biaya penanganan krisis global. (kontan-tbu)