Pengelola Bandara Sydney setuju untuk menjual salah satu bandara tersibuk di Australia ini senilai 23,6 miliar dolar Australia atau sekitar 250,1 triliun rupiah. Kebijakan ini diambil ketika pemerintah Australia membuka kembali rute perjalanan internasional. Dewan bandara menerima tawaran 8,7 dolar Australia per saham dari grup yang dipimpin oleh IFM Investors dan merekomendasikan para pemegang saham untuk menyetujui kesepakatan awal tahun depan. Perjanjian itu adalah yang terbaru diantara serentetan transaksi take-private baru-baru ini yang melibatkan aset infrastruktur dan dana pensiun Australia. ( tbu )