
Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif atau PBOIN mengatakan, potensi pendapatan pengusaha bengkel hilang 130 triliun rupiah sepanjang tahun ini. Khusus sektor bengkel otomotif UMKM, mekanik lepas dan penjualan sparepart, potensi pendapatan yang hilang mencapai 62 setengah triliun. Penurunan potensi pendapatan terjadi akibat menurunnya transaksi perdagangan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini, juga perdagangan sparepart atau suku cadang. Menurutnya, selama pandemi mayoritas bengkel mobil, motor, body repair, dan bagian-bagian lainnya harus tutup. Kondisi ini membuat para pengusaha terpaksa mem-PHK sebagian pekerja, meliburkan sementara, atau memotong gaji agar bisa bertahan. Rata-rata penurunan pendapatan bengkel otomotif tahun ini berkisar 40 persen. ( tbu )