Bos CEO FedEx menyebut resesi ekonomi akan segera terjadi secara global. Ungkapan pesimis itu muncul setelah FedEx meleset dari target revenue dan laba pada kuartal pertama tahun ini. Tidak hanya itu, saham FedEx turun 15 persen dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Kamis kemarin. Melemahnya volume pengiriman global mendorong hasil mengecewakan bagi FedEx. Jumlah permintaan yang semula diprediksi akan meningkat setelah pabrik di Tiongkok dibuka kembali, justru malah menurun. Dia mengaku, Fedex adalah cerminan dari bisnis orang lain, terutama ekonomi bernilai tinggi di dunia. Sebagai bagian efisiensi biaya, FedEx akan menutup 90 lokasi kantor, 5 kantor perusahaan, menunda upaya perekrutan, mengurangi penerbangan, dan membatalkan proyek. ( tbu )



