Bisnis Starbucks di timur tengah mulai goyang ditengah meluasnya gerakan boikot produk yang diduga mendukung Israel. Seorang karyawan Starbucks melaporkan kepada harian The New Arab, perusahaannya sudah menginfokan kepada beberapa karyawan terkait langkah PHK, akibat penjualan yang turun signifikan ditengah boikot. Kondisi yang sama juga terjadi di Mesir, bahkan, The Egyptian Centre for Economic and Social Rights mempertanyakan rencana PHK Starbuck lantaran berdampak kepada sektor tenaga kerja di Mesir. Disebutkan, boikot yang meluas terhadap Starbucks telah menimbulkan kerugian pada perekonomian Mesir, lantaran banyak produk yang dijual Starbuck bersumber dari komoditas lokal. ( ben )