
Ekonom secara kompak memproyeksikan kinerja inflasi pada September 2023 akan semakin turun ke level 2 persen year-on-year ditengah kenaikan harga beras dan BBM Pertamax. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat naiknya harga minyak dunia yang mempengaruhi harga minyak Indonesia ICP serta meningkatnya biaya pendidikan akan menjadi pemicu inflasi pada periode tersebut. Terlebih, pemerintah pada September 2023 melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi. Dari sisi pangan, Josua mengatakan inflasi pada September 2023 juga dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas beras dan gula. Namun menurutnya, inflasi pangan diprediksi mengalami deflasi kecil secara bulanan lantaran harga kelompok pangan selain beras dan gula masih dalam tren penurunan. (detik-tbu)