
Perusahaan otomotif Amerika Serikat, Ford Motor, dan perusahaan nikel Tiongkok, Zhejiang Huayou Cobalt, menandatangani perjanjian investasi dengan emiten Vale Indonesia. Kerjasama investasi untuk proyek smelter nikel di Kolaka Sulawesi Tenggara itu, nilainya mencapai 4 setengah miliar dolar amerika. Proyek smelter menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching itu, memiliki kapasitas produksi hingga 120 ribu ton pertahun, dengan target konstruksi di mulai bulan November tahun ini, serta diharapkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2026 mendatang. Dalam proyek itu, Vale memiliki 30 persen saham, sementara sisanya menjadi milik Ford dan Huayou. (cnbc/ben)