Royal Dutch Shell membatalkan rencana untuk mengembangkan ladang minyak Cambo di Laut Utara Inggris. Keputusan itu diumumkan pada hari Kamis waktu setempat. Setelah melakukan pertimbangan mendalam dari lapangan Cambo, Shell menyimpulkan alasan ekonomi untuk investasi dalam proyek ini tidak cukup kuat saat ini. Shell memiliki 30 persen dalam proyek tersebut, sementara Siccar Point yang mengoperasikannya memegang 70 persen sisanya. Menurut Siccar Point, ladang itu dapat menghasilkan hingga 170 juta barel setara minyak dan 53 miliar kaki kubik gas selama 25 tahun. ( tbu )